AndaiKata.com – Olahraga adalah salah satu cara untuk menjauhkan diri dari risiko kegemukan. Mungkin itulah yang menyebabkan orang yang jarang berolahraga cenderung mengalami kegemukan. Hasil studi yang belum lama dipublikasikan menunjukkan korelasi antara kemalasan berolahraga dengan kegemukan.
Baru-baru ini sebuah studi mengungkap bahwa wanita yang mengalami kegemukan hanya berolahraga berat satu jam dalam satu tahun. Sementara pria yang kegemukan juga tidak jauh lebih baik. Mereka berolahraga kurang dari empat jam setahun.
Awalnya peneliti ingin mengetahui cara yang lebih baik untuk mengukur tingkat olahraga yang dilakukan seseorang. Namun mereka justru menemukan fakta mengejutkan ini.
Peneliti studi Edward Archer dari Nutririon Obesity Research Center di University of Alabama, Birmingham, mengatakan, orang-orang yang kegemukan hanya hidup dari kursi satu ke lainnya.
“Selama ini kami tidak sadar betapa tidak aktifnya mereka. Di antara mereka mungkin ada yang aktif, namun perbandingannya sangat kecil dibandingkan dengan orang-orang obesitas lainnya yang tidak aktif,” ujarnya.
Kegemukan atau obesitas menjadi sorotan dari tenaga kesehatan saat ini. Pasalnya, jumlah penyandang obesitas meningkat secara signifikan, bahkan hingga ke negara-negara berkembang. Padahal, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), obesitas meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke, diabetes, dan kanker.
Namun seorang ahli mencatat, olahraga berat yang didefinisikan dalam studi ini sangat terbatas. Bahkan para peneliti mengakui, alat yang digunakan untuk melacak aktivitas fisik dalam studi ini juga belum cukup baik pada olahraga seperti berenang atau bersepeda.
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis hasil dari survei pada orang dewasa yang berusia 20-74 pada tahun 2005-2006. Mereka menggunakan alat khusus yang melacak aktivitas fisik, diet, dan pola tidur sekitar 2.600 orang dewasa. Alat itulah yang digunakan untuk melacak aktivitas fisik peserta.
Studi mendefinisikan olahraga berat seperti joging atau lompat tali. Peneliti menemukan, rata-rata wanita obesitas berolahraga sekitar satu jam dalam satu tahun. Pada pria, 3,6 jam per tahun.
Archer mengatakan, ketidakaktifan peserta terlihat dari mengantar anak ke sekolah dengan mobil, duduk di depan meja sepanjang hari, sebagian bermain video game, dan pergi tidur. Padahal setidaknya melakukan olahraga 30 menit lima hari dalam seminggu dapat mencegah kenaikan berat badan dan memperbaiki kesehatan.
John Jakicic, kepala departemen kesehatan dan aktivitas fisik di University of Pittsburgh, AS mengatakan hasil studi ini penting untuk memacu semangat beraktivitas fisik. Namun definisi olahraga berat sangat terbatas dan tidak berdasarkan tingkat kesehatan setiap pesertanya. Misalnya pada orang yang obesitas berat, jalan kaki sudah terbilang olahraga berat.
@andaikatacom