KOLAK. Siapa yang tak tahu dengan minuman populer yang satu ini? Minuman manis yang selalu menjadi buruan banyak orang di saat datangnya bulan puasa ini sudah menjadi hidangan wajib untuk berbuka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kolak adalah makanan yang dibuat dari pisang, ubi, dan sebagainya yang direbus dengan gula dan santan. Jadi, kebayang kan gimana nikmatnya minuman yang satu ini? Apalagi kalau diminum saat berbuka puasa. Hmmm, yummy.
Tapi pernah gak Sobat bertanya dari mana asalnya minuman kolak ini? Mungkinkah dari negeri Arab? Cina? Atau mungkin Amerika?
Berdasarkan beberapa sumber, asal muasal kolak bisa kita telusuri pada saat awal penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Pada saat itu, untuk menyebarkan agama Islam para ulama biasanya menggunakan cara-cara yang sederhana. Hal ini dilakukan supaya ajaran yang disampaikannya lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Nah, salah satunya dengan kolak. Jadi, ulama saat itu menjadikan kolak sebagai media untuk menyebarkan agama Islam. Kok bisa? Apa hubungannya?
Kolak sebenarnya berasal dari kata Khalik yang berarti sang pencipta langit dan bumi, Allah SWT. Lalu, kolak diartikan dengan mendekatkan diri kepada sang pencipta semesta alam, Allah SWT. Bahan-bahan untuk membuat kolak juga ternyata bukan tanpa arti. Mulai dari pisang, yang paling umum dipakai untuk membuat kolak adalah pisang kepok atau bisa diplesetkan menjadi kapok, ini berarti kita harus kapok atau harus bertobat. Sedangkan ubi yang biasa disebut ‘telo pendem’ atau ketela yang terpendam mempunyai arti mengubur kesalahan yang pernah kita perbuat.
Nah, sekarang kok bisa kolak ini populernya pas puasa saja? Zaman dulu, kolak ini selalu disajikan mulai dari bulan Ruwah, dimana bulan ini adalah saatnya umat Islam lebih mendekatkan dirinya pada Tuhan. Kemudian kebiasaan ini berlanjut pada bulan setelahnya yaitu Ramadhan dan dijadikan sebagai minuman untuk berbuka puasa. Sampai akhirnya kolak menjadi Ta’jil yang populer setiap datangnya bulan puasa hingga saat ini.
Kira-kira seperti itula asal usul kolak. Kolak yang biasa dihidangkan sebagai ta’jil, baik di rumah, di restoran, atau di mana pun, ternyata sarat akan makna. Selain kita bisa menikmati minuman manis ini, kita juga bisa belajar untuk mengamalkan makna yang terkandung di dalamnya untuk lebih mendekatkan diri pada sang pencipta.