Wabah batu akik sepertinya sudah menyebar rata hingga pelosok negeri ini. Mulai dari toko besar hingga lapak dadakan di sudut jalan desa, selalu ramai didatangi kolektor atau orang yang sekadar iseng tanya-tanya.
Nah bicara soal akik, Nabi Muhammad SAW dalam sejumlah riwayat memang pernah memakainya. Seperti dalam hadis yang diriwayatkan Muslim, diterangkan Nabi memakai cincin perak dengan hiasan batu Habasyi atau sekarang Yaman.
Telah diceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub; telah diceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb Almishri; telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab; telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik dia berkata “Cincin Rasulullah SAW terbuat dari perak, sedangkan mata cincinnya terbuat dari batu Habasyi,” hadis nomor 3907 Shahih Muslim.
Masih dalam hadis riwayat Muslim, Nabi Muhammad memakai cincin akik di jari kelingking tangan kanan. Bahkan Rasulullah terbiasa meletakkan mata cincin di sebelah dalam telapak tangan.
Para ulama menafsirkan kebiasaan Rasulullah menggunakan cincin akik di tangan kanan lantaran tangan ini dinilai lebih mulia daripada tangan kiri. Sedangkan pemilihan jari kelingking karena lebih pada faktor kenyamanan semata. Tetapi Rasulullah melarang para sahabat untuk memakai cincin perak atau akik di jari tengah baik tangan kanan maupun kiri.
Ada sebuah riwayat yang menceritakan Nabi pernah diberi hadiah cincin emas bermahkotakan batu Yaman oleh Raja Najasyi. Tetapi karena ada unsur emasnya, akhirnya cincin akik tersebut diberikan kepada cucunya Umamah binti Zainab.
Cincin akik yang dipakai Nabi memang memiliki kekhasan tersendiri ketimbang batu alam lainnya. Ciri batu Yaman adalah hitam kemerah-merahan, jika disinari maka keindahannya akan muncul. Warna batu akan berubah menjadi merah pekat seperti.
Yang perlu diwaspadai, khususnya umat Islam adalah adanya sejumlah hadis lemah dan palsu terkait keutamaan batu akik. Di antaranya seorang mukmin bakal dekat dengan Tuhan jika memakai cincin akik di tangan kanan.