Siapa sih yang tidak suka pakai guling? Kebanyakan orang Indonesia menggunakan benda satu ini setiap malam saat tidur agar dapat tidur dengan lebih nyenyak. Bahkan, banyak juga orang-orang yang tidak bisa tidur tanpa benda satu ini. Tapi, kalian sebenarnya tahu gak sih darimana asal mula guling dan bagaimana guling bisa menjadi salah-satu benda yang “cukup mutlak” di Indonesia?
Guling pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada saat zaman penjajahan, dimana orang pribuminya sendiri pun sebenarnya masih sangat tabu dan jarang menggunakannya.
Guling pertama kali dibuat oleh para penjajah Belanda di Indonesia ketika mereka cukup ‘depresi’ karena tidak memiliki wanita. Wah, lucu juga ya!
Semua penjajah Belanda datang ke Indonesia memiliki satu tujuan yang sama, yaitu menguras semua kekayaan dan sumber daya alam Indonesia sehingga membuat mereka menjadi makmur, baik secara kelompok maupun pribadi. Jadi, sangat tidak diharapkan apabila mereka kembali ke tanah mereka sebelum menjadi orang kaya.
Nah, selama mereka “berjuang” dan menjajah tanah air kita, mereka pun tidak punya waktu banyak untuk mengurusi perihal cinta, apalagi mencari kekasih. Inilah sebabnya mereka membuat guling sebagai benda yang dapat menemani mereka saat tidur.
Nama guling pertama kali dibuat oleh orang Belanda sendiri. Tapi, setelah kekuasaan Belanda digantikan oleh Inggris, nama guling pun diganti menjadi “Dutch’s Wife” oleh Letnan Gubernur Jenderal Inggris, yaitu Thomas Stanford Raffles. Nama “Dutch’s Wife” ini adalah suatu ejekan para tentara Inggris yang sangat membenci Belanda.
Nah, sekarang kalian udah tahu kan asal muasal dari benda yang kalian peluk tiap malam itu? Jadi, jangan asal peluk aja, sejarah terbentuknya juga harus tau dong! Sebenernya gak nyangka banget ya ternyata guling benar-benar dibuat untuk menemani orang yang kesepian, kayak kita-kita gini! *oops hehe