Selain inovasi, tampilan kini dianggap mampu menarik pembeli. Mungkin kamu familiar dengan bagaimana penjual bersuara menarik perhatian di mal atau ketika menjajakan di sekitar rumah. Karena teksnya yang unik, pembeli pun ramai mengerubungi.
Kini tampilan secara fisik lebih menarik ketimbang hanya dengan suara. Berikut dandan nyeleneh para penjual yang bikin kamu ngakak 🙂
Kantin Ie Suan di Mangga Dua
Seorang pemilik kantik di Mangga Dua ini pernah menjadi buah pembicaraan karena dandannya yang unik. Ketimbang tampilan dan makeup yang normal, wanita ini memilih dandannya yang cetar membahana.
Belum lagi alis lentiknya yang melebihi punya Syahrini dan Aming. Wanita yang akrab disapa le Suan ini memilih baju yang warna-warni selaras dengan warna alisnya.
Martabak Horor di Medan
Penjual martabak yang satu ini membuat konsep unik dan menarik dengan nuansa horor dengan kostum hantu yang menyeramkan. Para pegawainya menggunakan kostum dan berdandan seram bergaya hantu seperti pakaian Kuntilanak. Tapi tenang saja, tidak perlu takut dan cemas karena sesungguhnya tidak ada yang menyeramkan dari tempat ini.
Konsep horor ini bertujuan untuk membuat unik saja dan pada akhirnya membuat dagangannya laku karena memiliki daya tarik spesial. Terbukti memang sangat ramai pengunjung warung horor ini karena konsep tersebut.
Rumah Makan Raminten di Jogja
Mau mencicipi makanan di restoran ini diperlukan kesabaran sebab penikmat lainnya juga banyak. Kamu perlu menunggu meja yang kosong. Bila sepi, 15 menit yang diperlukan untuk bisa makan. Bila ramai, kamu bisa menunggu hingga 1 jam.
Konsep yang ditawarkan House of Raminten di Jogja ini terbilang unik. Sebab dari lokasi hingga pramuniaganya total dengan adat Jawa. Belum lagi menu dan bentuk makanan yang bikin kamu nagih datang ke restoran ini.
Siomay Pink di Jakarta
Sang penjual Sriyono adalah seseorang yang memeiliki keuletan dalam menjual sebuah barang. Nggak kaget bila dia memilih cara unik ketika menjual sebuah siomay. Dia memilih warna merah muda sebagai teknik memasarkan makanan sejuat umat itu.
Tak hanya sepeda saja yang berwarna pink. Segala hal hingga kostum Sriyono pun berwarna pink. Dari menjajakan menggunakan sepeda hingga beralih ke kedai, warna pink tak ditinggalkan. Warna ini rupanya sukses menarik penggemar siomay yo pink di Jakarta.
Penjual Cilok di Pantura
Selain Sriyono yang serba pink, penjual cilok di pantura tak kalah menarik perhatian. Karena keunikan gaya berpakaian, penjual cilok keliling ini cepat dikenal, tidak hanya konsumennya saja. Bahkan, sempat viral di medsos, apalagi setelah beberapa media mengangkat profilnya sang penjual cilok ini.
Namanya adalah Masdi warga Dusun Kedungjati, Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan. Tak seperti penjual cilok pada umumnya, ketika berjualan cilok dengan berkeliling naik sepeda ontel, dia mengenakan jas, dasi, peci hitam dan lengkap dengan sepatu pantofelnya yang mengkilap.
Sekilas ketika tidak sedang berada jauh dari dagangannya, orang yang belum kenal tak mengira jika dirinya sedang berjualan cilok keliling. Penampilannya lebih mirip dengan dosen atau pejabat.
Itulah kelima konsep penjual makanan yang super nyentrik dan sukses menarik perhatian dari penyuka makanan. Untuk kali ini bisa dibilang rasa nomor kesekian ketimbang bagaimana pemilik memasarkan produknya.