Terinspirasi setelah melihat film “The Last Samurai” dan baca bukunya Eiji Yoshikawa “Miyamoto Mushasi” serta buku “47 Ronin”, ternyata jalan hidup seorang samurai kalo dipikir-pikir luar biasa juga. Ada beberapa nilai-nilai yang bisa diambil dari Jalan Pedang para Samurai ini.
Mental samurai disebut mental Bushido atau jalan hidup samurai (kerja keras, jujur, ikuti pemimpin, tidak individualis, tidak egois, bertanggungjawab, bersih hati, harus tahu malu). Dan jika dilihat lagi memang nilai-nilai tersebut berasal dari ajaran Islam. Nah, saya akan men-switch sedikit istilah-istilah yang ada, Samurai akan saya ganti dengan Muslim, Jalan Pedang di sini akan saya ganti dengan Jalan Islam.
1. Kesetiaan
Sejak berniat untuk menjadi seorang Samurai, mereka akan memilih Jalan Pedang dan akan terus setia sampai saat kematian datang dan mati dengan bangga sebagai seorang Samurai. Kesetiaan seorang Samurai pada tuannya, bahkan sampai pada tahap rela mengorbankan seluruh hidupnya demi kepentingan tuannya. Padahal tuannya hanyalah manusia biasa yang tidak bisa menjamin hidupnya.
Kalo kita switch, sejak berniat menjadi seorang Muslim, kita akan memilih Jalan Islam dan akan terus setia menempuh jalan ini dan mati syahid sebagai seorang Muslim, Just For 4WI,,,lilahhi ta’ala…
Katakanlah: “Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al An’aam:162)
2. Kedisiplinan
Disiplin samurai benar-benar patut diacungi jempol. Dalam film “The Last Samurai” terlihat bagaimana suatu desa yang di dalamnya hidup para samurai sangat disiplin dalam menjalani harinya. Sejak bangun pagi, para samurai and the family sudah memulai aktivitas mereka masing-masing. Berlatih pedang, mengolah lahan, mengurus rumah. Selain itu samurai hidup dan bekerja dalam suatu unit organisasi yang terstruktur.
Kalo dalam bukunya si Eiji, benar-benar kelihatan disiplin individu yang dilakukan si Mushasi sejak dirinya bertobat dan berniat menjadi seorang samurai. Apalagi disiplin diri dalam mengendalikan nafsu. Mantep dah pokok’e (^^)b. Sumpah,,,**Baca aja bukunya, download ebooknya lebih ngirit daripada beli,,
Switch to Islam, satu contoh kecil disiplin dalam Islam, shalat. Sholat mengajarkan kita disiplin dalam masalah waktu. Disiplin diri, disiplin dalam bermasyarakat, disiplin dalam beribadah, dan disiplin dalam kebenaran, dsb. Terlalu panjang jika membicarakan disiplin ini satu-satu..
3. Keberanian
Para samurai dikenal sebagai orang dengan semangat juang dan harga diri yang tinggi. Tak merasa takut dengan musuhnya. Meskipun kalah dalam jumlah tetep aja,,hajar. Tentu saja bukan hanya keberanian yang buta. Mereka tetap memperhatikan taktik dan strategi sebelum benar-benar menghajar musuhnya. Bertempur dengan cermat.
Let’s we switch, Islam mengajarkan pada kita agar takut hanya pada 4WI. Bukankah ini suatu keberanian yang luar biasa. Takut pada 4WI, tak semua bisa kurasa. Ada kan yang masih takut pada makhluk, makhluk nyata maupun maut ghaib..
..Maka janganlah kamu, takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Kusempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk… (QS Al Baqarah:150)
4. Kerja keras
Perjuangan si Mushasi untuk menemukan jalan pedangnya sungguh luar biasa. Setelah 3 tahun dicekoki dengan kitab-kitab, dimulailah pengembaraannya mencari jalan pedang sejati. Bisa disebut orang biasa yang menjadi luar biasa karena kerja keras yang ia lakukan.
Switch, sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita kerja keras. Baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Seorang muslim juga perlu mencari Jalan Islam-nya. Jalan yang sangat panjang, perlu kerja yang sangat keras sampai kita bisa memahami jalan yang kita lewati.
..Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri… (QS Ar Ra’d:11)
Kayaknya gak cuman ini nilai-nilai yang bisa diambil. Masih banyak sebenarnya. Sampai ada temen yang bilang “Kalo orang Jepang jadi seorang muslim, Subhanallah banget, karna mereka sudah mempraktekkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan mereka sejak dahulu”. Silakan mencari nilai-nilai tersebut sendiri. Susah juga ternyata mengungkapkan semuanya. Apalagi mencari dalil-dalilnya dalam Al Qur’an. Ilmu agama masih cethek soalnya. Intinya sih, ambil hikmah dalam setiap kesempatan..
Hei hei Saudaraku sesama muslim,,,berbahagialah kita sudah berada di jalan yang benar-benar hebat, tinggal bagaimana kita melewati jalan tersebut. Kalo jalan dah mulus, lurus tapi kitanya sendiri nglanggar rambu-rambu yang ada di sepanjang jalan.