[www.andaikata.com] – Mumi adalah mayat yang diawetkan dengan cara dibalsam dan melalui proses yang panjang. Tapi, ada yang aneh dengan mayat-mayat di San Bernardo, Kolombia. Mayat di sana menjadi mumi secara alami begitu saja.
Mumi identik dengan Mesir. Sebab, di sanalah traveler bisa melihat mumi berupa mayat yang berusia ribuan tahun tapi masih memiliki kondisi yang bagus dan tak hancur. Kalau yang lebih aneh, ada di San Bernardo, Kolombia.
Dilongok dari Oddity Central, San Bernardo adalah sebuah kota yang berjarak 3 jam dari Bogota, ibukota negara Kolombia. Kota yang hanya memiliki penduduk sebanyak 17 ribu orang ini punya mumi yang jadi perhatian traveler dunia dan para ilmuwan.
Mumi-mumi di San Bernardo diperkirakan terjadi secara alami. Terang saja, masyarakat di sana tidak mengenal cara mengawetkan mayat dengan balsam seperti di Mesir. Mumi-mumi di San Bernardo pun masih dalam kondisi yang bagus.
Penemuan mumi di San Bernardo terjadi pada 15 tahun lalu. Saat itu, seorang penggali kubur bernama Eduardo Cifuentes menemukan mayat-mayat yang bentuknya sudah seperti mumi di dalam peti mati. Dia memperkirakan mayat-mayat tersebut sudah dikubur sejak tahun 1957. Eduardo saat itu kaget bukan kepalang, karena kulit mayatnya masih terlihat jelas pucat dan keriput!
Para ilmuwan hingga kini masih belum bisa menjelaskan mayat yang menjadi mumi di San Bernardo. Di kawasan Amerika Latin, juga ditemukan mumi di Guanajuato, Meksiko. Tapi, mayat yang jadi mumi di sana akibat gas dan dikubur dalam tanah.
Berbeda dengan pemakaman di Kolombia, mayat ditaruh dalam peti mati dan tidak dikubur ke dalam tanah. Ada bangunan khusus untuk menyimpan mayat dalam peti mati tersebut.
Berbagai spekulasi pun bermunculan. Masyarakat setempat beranggapan, orang-orang San Bernardo pada zaman dulu masih hidup secara tradisional dan sama sekali tidak mengenal zat-zat kimia pada makanannya. Air di sana pun murni dan bersih, sehingga membuat mayat orang yang meninggal masih dalam keadaan yang bagus.
Sebagian masyarakat menyebut buah guatila dan balu yang menyebabkan kondisi mayat tidak hancur. Dua buah ini adalah makanan khas setempat yang diyakini baik untuk kesehatan dan sering dikonsumsi oleh penduduk San Bernardo.
Buah guatila ukurannya sebesar jeruk, berwarna hijau, dan memiliki duri. Biasanya, buah ini dimakan dengan cara mengupas kulitnya dan daging buahnya direbus untuk ditambahkan dalam sup.
Kalau balu seperti kacang polong. Masyarakat San Bernardo biasa memasak dan menghaluskannya menjadi tepung untuk adonan kue.
Pemerintah San Bernardo pun menjadikan mumi sebagai salah satu daya tarik Kolombia untuk turis. Walikota setempat, Antonio Acosta merencanakan pembangunan museum untuk menaruh 8 mumi yang kondisinya paling bagus dan bakal ditaruh dalam lemari kaca.
@andaikatacom