Brand terkenal asal Cina yang satu ini semakin mengepakkan sayapnya. Berdiri sejak tahun 2010, popularitas Xiaomi terus beranjak naik. Bahkan pada tahun 2015 lalu, Xiaomi menduduki peringkat keempat sebagai produsen smartphone terbesar di dunia. Banyak orang penasaran, mengapa smartphone Xiaomi selalu laku keras di pasaran?
Jawaban yang paling tepat adalah karena model bisnis cerdas yang mereka lakukan. Bayangkan saja, mereka mampu menjual produk berspesifikasi tinggi dengan harga yang lebih murah dibanding smartphone lainnya. Mengapa bisa begitu? Lima alasan ini akan membuat kalian tidak lagi berpikiran ponsel Xiaomi dibanderol dengan harga murah karena kualitasnya yang buruk.
1. Tanpa Iklan
Apakah kamu pernah melihat brand ambassador Xiaomi, guys? Dalam hal pengiklanan produk, Xiaomi tidak menggunakan jalur yang sama seperti vendor-vendor besar lainnya. Xiaomi lebih mengandalkan jaringan media sosial dan para fans untuk mempromosikan produknya. Melalui media sosial, produk Xiaomi diperkenalkan dari mulut ke mulut. Dengan cara ini, Xiaomi telah menghemat banyak dana dan mengalokasikannya untuk merilis smartphone baru di setiap tahunnya.
2. Fokus Jual Online
Dibandingkan Samsung dan Apple yang berani mengeluarkan dana lebih untuk toko offline, Xiaomi lebih suka menjual produk mereka melalui toko online. Hal ini tentu bisa memangkas banyak biaya seperti perawatan toko dan gaji karyawan. Xiaomi menggandeng beberapa e-commerce seperti Lazada untuk menawarkan produk dan memberikan berbagai event menarik disana seperti ‘Flash Sale’. Jadi tidak heran kalau produk mereka selalu laris manis dan ludes dalam hitungan menit saja.
3. Membatasi Jumlah Produksi
Dengan menjual hape dengan jumlah terbatas, Xiaomi bisa menyesuaikan harga smartphone dengan harga komponen yang semakin lama akan semakin murah. Misal sekarang Xiaomi menjual produk sejumlah 100 dengan harga 3 juta dengan ongkos 2 juta per produknya. Dan jika semua produk telah habis terjual, mereka baru membuatnya lagi dan menjualnya dengan harga yang lebih murah karena biaya komponen juga sudah turun. Begitu kurang lebihnya.
Kebijakan ini membuat Xiaomi tidak mampu memenuhi seluruh permintaan konsumennya. Ini karena Xiaomi hanya menjual setiap seri smartphone secara terbatas dan penjualannya pun dilakukan dengan sangat cepat. Dengan cara ini pula, Xiaomi tidak perlu mengeluarkan dana untuk penyimpanan dan pemeliharaan produk.
4. Kerjasama Strategis
Xiaomi didirikan oleh pemain-pemain lama dalam dunia bisnis teknologi, termasuk Hugo Bara yang dulu sempat menjabat sebagai Vice President Xiaomi. Xiaomi memiliki banyak mitra besar termasuk Qualcomm. Dengan begitu, Xiaomi bisa mendapat pasokan komponen dan prosesor dengan harga lebih miring. Mantep!
5. Sedikit Varian
Xiaomi hanya memiliki 2 varian smartphone yaitu Redmi dan MI yang merupakan seri flagship. Dengan begitu, Xiaomi bisa berfokus pada 2 varian itu saja dalam hal pengembangan software. Ketersediaan komponen juga menjadi lebih efisien karena tidak banyak produk.
—
Versi videonya :