Selain menunjang penampilan, parfum juga memiliki efek psikologis yang baik bagi kita, ataupun kepada mereka yang menghirup aroma wangi dari parfum tersebut.
Dalam acara E-sent-ial Fragrance for Your Man, Sophie Paris di Branche, Senopati, seorang Parfumer Trainer of CPL Aromas (Far East) Limited, Jessica Chor, menjelaskan bahwa pembuatan parfum terdiri dari tiga struktur aroma, yakni base note, middle note, dan top note.
Ketiga struktur tersebut terdiri dari 14 rumpun aroma yang disepakati pakar parfum di dunia, yakni floral, citrus, fruity, green, woody, herbaceous, fougere, ozonic, spicy, gourmand, oriental, chypre, minty, dan aldehydic.
Masing-masing aroma ini dipercaya memiliki efek psikologis yang berbeda-beda. Pada aroma floral atau bunga, memberikan efek meredakan rasa sakit. Lalu, aroma segar dari buah-buahan dan mint dapat meningkatkan semangat dan membuat Anda selalu merasa berjiwa muda.
Aroma alam seperti woody (kayu) atau ozonic (wangi laut) memiliki efek relaksasi yang menenangkan. Selanjutnya, aroma musk dapat menikatkan gairah seksual dan membuat yang memakainya lebih merasa sensual.
Seorang psikolog, Tara Adhisti, menambahkan bahwa bagi penggunanya, parfum adalah sebuah trademark. “Dengan memakai parfum yang sesuai dengan karakter, maka akan menimbulkan kepercayaan diri pada orang tersebut. Kepercayan diri menimbulkam kesan seksi atau menarik dan tentunya peforma si pengguna parfum akan menjadi lebih baik dalam segala aspek,” terangnya.
Khusus kaum pria, Chorr menyarankan untuk memilih wewangian amber. Aroma wanginya terkesan lembut dan misterius, yang bila bercampur dengan tekstur kulit, aromanya justru semakin kuat.