Apa sih yang terlihat begitu khas saat perayaan Imlek? Selain serba-serbi warna merah dan pertunjukan barongsai, ada satu makanan khas yang wajib ada dan selalu menjadi incaran warga Tionghoa. Adalah kue Keranjang. Yup, kue yang punya kemasan bulat silinder ini sudah menghiasi supermarket, pasar, dan mall saat menjelang Tahun Baru Cina. Buat mereka yang tidak merayakannya, pasti penasaran, apa sih yang istimewa dari kue keranjang. Nah biar tambah informasi, mari ketahui tentang filosofi kue keranjang.
Kue keranjang atau dodol Cina atau kue tahunan adalah kue yang hanya dibuat 1 tahun sekali menjelang perayaan Imlek. Kekhasan yang dimiliki kue ini tidak hanya dari bentuknya saja tetapi memang wajib ada sebagai sajian dalam peribadatan, dibagikan kepada saudara, atau bahkan pada tetangga. Ditilik dari nama, kue keranjang punya nama asli Nian Gao, dimana nian berarti tahun dan gao berarti kue.
Dalam dialek Hokkian, Ti Kwe yang berarti ‘kue manis’, pelafalannya terdengar seperti kata ‘tinggi’ sehingga kue ini pun disusun tinggi atau bertingkat-tingkat. Penyusunan ke atas makin mengecil dan ini memilik makna peningkatan rejeki atau kemakmuran. Di Tiongkok sendiri ada semacam kebiasaan untuk menyantap kue keranjang terlebih dulu saat tahun baru untuk mendapatkan keberuntungan dalam pekerjaan. Setelah itu baru menyantap nasi. Jadi, jangan terbalik ya.
Lalu apa nilai filosofi lain tentang kue keranjang? Kue keranjang mempunyai banyak makna filosofisnya yang dipercayai secara turun-temurun yaitu sebagai berikut :
1. Kue keranjang itu dibuat dari tepung ketan, yang notabene lengket. Maknanya, lengket itu menggambarkan persaudaraan yang erat dan menyatu.
2. Kue keranjang rasanya sangat manis. Rasa manis atau enak ini diyakininya memiliki makna suka cita, kegembiraan, menikmati berkat, berpikir positif dan memberikan yang terbaik. Hal yang sama hendaknya dilakukan di dalam membina hubungan dengan pelanggan kita dengan memberikan mereka yang terbaik. Hal ini juga memiliki suatu pengharapan bagi manusia, supaya hidup mereka tambah manis dan enak.
3. Kue keranjang berbentuk bulat atau bundar, tanpa ujung di semua sisi. Makna dari bentuk bulat ini melambangkan pesan kekeluargaan, tanpa merasa ada yang lebih penting dari yang lain dan tanpa batas akhir. Prinsip seperti ini kalau kita anut dalam relasi dengan pelanggan amatlah mulia. Dalam prinsip ini terkandung nilai bahwa pelanggan adalah keluarga besar kita. Pelanggan dengan kita mempunyai kesetaraan hubungan bisnis, relasi dan perlu dibina tanpa batas.
4. Kue keranjang mempunyai tekstur yang kenyal. Dalam hal ini, kenyal memiliki makna sebuah keuletan, gigih dalam berjuang untuk meraih satu tujuan hidup. Prinsip ini jika diterapkan dalam membina relasi bisnis mengandung makna segala sesuatu yang baik dan tanpa batas akhir.
5. Kue ini mempunyai daya tahan yang sangat lama dan bisa bertahan lebih dari satu tahun, jika dijemur kue ini akan menjadi keras seperti batu tapi lebih awet. Walaupun terkadang jika disimpan selama dua bulan, mulai muncul bintik-bintik tanda jamur telah menyerang namun hal itu bukan masalah. Tinggal dibersihkan saja bintik putihnya dan rasanya tidak akan berubah.
Hal ini melambangkan suatu hubungan kekerabatan yang abadi, tidak akan berubah meski zaman telah berubah. Relasi bisnis yang baik tetap harus dibina agar tetap loyal. Loyalitas adalah satu hal yang penting, menjaga hubungan dan pelayanan juga tidak bisa diabaikan walaupun sudah berhubungan akrab cukup lama.
6. Proses pembuatan kue keranjang membutuhkan waktu yang relatif lama. Waktu yang dibutuhkan untuk memasak kue keranjang di atas tungku rata-rata berkisar antara 11-12 jam lamanya. Lamanya proses memasak kue ini melambangkan kesabaran dan keteguhan dalam meraih cita-cita agar segala sesuatu menjadi sempurna dan mendapatkan hasil yang maksimal, dibutuhkan usaha yang kuat, berkesinambungan, tekanan yang keras dan tekun menjalaninya.
Dalam masa pembuatannya pikiran harus bersih, tingkah laku harus bersih dan perbuatan harus bersih. Pembuatan kue Keranjang adalah meditasi. Jika dalam proses pembuatan kue ini ada gangguan dalam hal kesopanan, konsentrasi, tingkah laku dan perbuatan yang kurang baik, diyakini Kue Keranjang yang dihasilkan tidak akan mengeras, tapi lembek, pucat, tidak merah dan tidak bagus.