Semakin banyak pengendara yang memercayakan nitrogen untuk mengisi ban. Tak hanya pengguna mobil, pesepeda motor pun mulai ”bermigrasi” untuk mengganti angin biasa dengan ”angin spesial” dengan rumus kimia N2 itu. Alhasil, banyak mitos berkembang yang tak sepenuhnya benar.
Edukasi soal nitrogen pun mulai dilakukan para pebisnis bahwa nitrogen untuk sepeda motor tak kalah penting ketimbang mobil. Nitrogen mempunyai kandungan air sangat sedikit sehingga kecil kemungkinan ban berkarat. Selain itu, tekanan yang stabil membuat ban yang diisi nitrogen lebih tahan lama dan tahan panas, yang pada akhirnya mengurangi kejadian pecah ban.
Berikut mitos-mitos yang berkembang, Mana mitos yang benar?
- Nitrogen tidak bisa dipakai pada pelek jari-jari. Faktanya, mitos ini salah. Justru dengan gas nitrogen yang sedikit mengandung air dan tidak mengeluarkan ”keringat”, pelek yang terbuat dari besi jadi tak mudah berkarat.
- Ban lebih jarang kempes dengan nitrogen. Mitos ini benar. Sebab, sedikitnya kandungan air dalam nitrogen membuat tekanan udara dalam ban sepeda motor jadi lebih stabil.
- Ban lebih awet. Pernyataan ini benar. Sebab, dengan tekanan yang lebih stabil, ban tidak mudah memuai dan benjol karena benturan. Keretakan pada ban juga bisa diantisipasi.
- Nitrogen hanya bisa dipakai di ban tubeless. Mitos ini salah. Pada dasarnya semua jenis ban membutuhkan tekanan yang stabil. Ban yang menggunakan ban dalam justru lebih membutuhkan gas nitrogen untuk mengurangi dampak pemuaian udara dan panas.
- Nitrogen membuat laju sepeda motor lebih ringan. Tidak sepenuhnya benar. Sebab, perbedaan berat antara angin biasa dengan nitrogen hanya sekitar 5 persen (nitrogen sedikit lebih ringan), jadi tidak terlalu signifikan.