Kepercayaan akan keberadaan arwah nenek moyang memang masih lekat dengan budaya masyarakat indonesia, seperti masyarakat Wae Rebo di Flores. Masyarakat disana sangat mengargai dan menghormati arwah leluhurnya. Hal itu ditunjukan dengan ritual pemanggilan arwah leluhur untuk berpesta tahun baru bersama.
Masyarakatdi Wae Rebo, Manggarai Tengah, Flores, setiap tahun merayakan acara tahun baru, acara tersebut dikenal dengan nama Penti. Penti biasanya jatuh pada bulan september atau november, tutup tahun masyarakat di Wae Rebo ditandai dengan selesainya masa perkebunan.
Yang menarik dari acara Penti ini, bukan hanya dinikmati oleh masyarakat yang masih hidup saja, tetapi leluhur yang sudah terlebih dahulu meninggalkan mereka juga dapat menikmatinya.
Dalam rangkaian upacara Penti sendiri memang banyak prosesi yang melibatkan arwah leluhur seperti memutuskan kapan acara penti dimulai sampai seperti apa perkiraan peruntungan masyarakat ditahun yang akan datang.
Upacara pemanggilan arwah ini dilakukan per keluarga,para keluarga mendatangi makam leluhur yang berada diatas bukit, di makan itu mereka membakar rumput dan menyebar sesaji. Selama beberapa waktu mereka mendoakan leluhur sambil berusaha untuk berkomunikasi. Pemanggilan arwah ini berlangsung sekitar 1 jam. Ada syarat untuk melakukan pemanggilan arwah ini, semua orang yang memanggil tidak boleh mempunyai niat atau perilaku jahat, jika tidak arwah leluhur tidak akan datang.
Setelah diyakini arwah leluhur telah datang, keluarga akan kembali kerumah untuk melakukan upacara penyambutan arwah. Dengan telah hadirnya arwah leluhur dirumah utama, lagu dan nyanyian dikumandangkan dari malam hingga pagi untuk menghibur arwah leluhur.