AndaiKata.com – Sebuah studi menyebutkan bahwa efek negatif dari bullying pada anak juga remaja ternyata dapat terakumulasi selama bertahun-tahun. Para peneliti menemukan bahwa remaja yang pernah di-bully atau yang sedang di-bully cenderung memiliki kualitas hidup yang rendah jika dibandingkan dengan mereka yang tidak di-bully.
Temuan ini menyarankan cara dan penyelesaian yang benar-benar jitu untuk menghentikan bullying.
Sebelumnya, para peneliti telah mensurvei sejumlah siswa, anak dan remaja. Ternyata mereka yang pernah di-bully cenderung memiliki skor tes kesehatan fisik dan mental yang rendah.
Namun, beberapa studi telah mencoba meneliti mengenai efek bullying yang terakumulasi di tahun-tahun yang akan datang. Mereka menganalisis data dari studi Healthy Passages yang mensurvei para siswa di Alabama, California dan Texas mengenai pengalaman bullying yang pernah dialami dan mengevaluasi kesehatan fisik serta mental mereka.
Sebanyak 4.297 siswa selesai disurvei dan hasilnya mereka yang pernah atau sedang mengalami bullying memilliki kesehatan mental yang buruk dengan tanda-tanda sering merasa sedih, takut dan marah. Tak hanya itu, mereka umumnya juga takut untuk berjalan jauh ke luar rumah serta tidak bisa mengangkat benda atau objek yang berat.
“Saya pikir setiap orangtua atau orang dewasa harus mengetahui tanda-tanda anak yang mengalami bullying. Studi ini mengungkapkan beberapa diantaranya, namun tidak semua,” ucap Laura Bogart dari Boston Children’s Hospital kepada Reuters.
Ia juga mengatakan, tanda-tanda bullying tidak selalu merupakan tanda-tanda fisik. Salah satu tanda non-fisik anak-anak atau remaja yang mengalami bullying adalah mereka biasanya tidak mau pergi ke sekolah.
Bogart pun mengimbau para orangtua untuk mengetahui jika anak mereka bergaul dalam grup pertemanan yang memililki risiko mengalami bullying. Grup anak yang sering mengalami bullying biasanya terdiri dari anak yang memiliki keterbatasan fisik, obesitas, atau punya kecenderungan menyukai sesama jenis.
“Para orangtua harus benar-benar mengetahui tentang apa yang terjadi pada anak mereka di sekolah dan memperhatikan perubahan perilaku anak,” ujarnya.
@andaikatacom