Dalam pandangan hidup orang jawa, menikah merupakan hal yang sangat sakral sehingga tidak sembarangan dalam pelaksanaannya. Ada beberapa bulan dalam setahun yang dianggap tidak baik untuk melangsungkan pernikahan. Pemikiran tersebut berasal dari ilmu titen, yaitu yaitu cara nenek moyang mengenali kejadian-kejadian buruk yang berhubungan dengan hari, tanggal, bulan dan tahun. Oleh karena itu masyarakat Jawa akan sangat selektif dalam penentuan hari pernikahan, karena bila pelaksanaannya pada hari baik maka diharapkan maka akan baik untuk seterusnya.
Waktu-waktu Yang Tidak Diperbolehkan Menikah Menurut Kepercayaan Orang Jawa dan Pandangan Islam
Nah, bagi kamu yang berniat untuk mempersunting gadis jawa sebaiknya ketahui waktu yang tidak di perbolehkan menikah menurut adat jawa agar kamu tidak salah memilih tanggal untuk pernikahan, yakni sebagai berikut :
1. Bulan Mulud
Bulan Mulud merupakan bulan pertama yang dilarang untuk melangsungkan pernikahan. Menurut primbon Jawa, bulan ini berwatak mati sehingga bila kita menikah di bulan ini maka ditakutkan salah satu mempelai akan meninggal setelah pernikahan dilangsungkan. Selain pernikahan, pada bulan mulud juga dilarang untuk melangsungkan pertunangan karena dipercaya hubungan kedua pasangan tidak akan mampu bertahan lama. Berbeda hal nya dengan pandangan islam, bulan mulud sama dengan bulan Rabiul Awal dimana pada bulan tersebut dianggap baik karena bertepatan dengan hari lahirnya Rasulullah. Sehingga bila ingin mengadakan pernikahan pun syah-syah saja apalagi jika dibarengi dengan memperingati hari lahirnya Rasulullah SAW.
2. Bulan Suro
Bulan suro dianggap bulan paling syakral dan paling dihindari. Oleh karena itu Orang Jawa percaya bila melangsungkan pernikahan pada bulan ini akan berdampak buruk pada rumah tangga dan membawa bencana, seperti kecurian harta bahkan meninggal dunia. Namun menurut pandangan Islam Bulan Suro berarti bulan Muharaam (Tahun Baru Isalm) yang diistimewakan dari bulan yang lain. Bahkan sering ditulis sebagai bulannya Allah SWT. Pada bulan ini juga dianjurkan untuk berpuasa Asyuro dimana keuntungan puasa di bulan ini yaitu dihapus segala dosa selam setahun. Karenanya memilih tanggal bulan Suro untuk pernikahan merupakan waktu yang tepat.
3. Bulan Sapar
Sapar atau Safar memiliki watak kekurangan dan banyak hutang menurut primbon Jawa. Oleh karena itu menikah pada bulan sapar dipercaya dapat ditimpa bencana keuangan entah itu jatuh miskin atau gagal dalam melakukan usaha. Di bulan Sapar juga dipercaya akan terjadi fenomena Rebo Wekasan yaitu turunya 320 penyakit ke muka bumi ini. Namun menurut islam, bulan sapar tidak ada bedanya dengan bulan yang lain sehingga tak masalah melakukan pernikahan di waktu ini.
4. Bulan Jumadil Awal
Beda hal nya dengan bulan sapar yang disebut dengan banyak hutang, bulan jumadil awal yaitu bulannya fitnah. Oleh karena itu menikah pada bulan ini menurut orang jawa pernikahan nya akan penuh dengan fitnah, jika kita memaksakan diri untuk menikah maka akan dipercaya akan mendapatkan banyak musuh. Selain dari bulan, tanggal dan hari pun menjadi bahan pertimbangan salah satunya yaitu tanggal 3, hari rabu dan hari sabtu menjadi hari yang sangat tidak dianjurkan untuk melangsungkan pernikahan.
Lantas bulan apa yang menurut tradisi Jawa paling baik untuk menikah ? Menurut Primbon bulan yang paling baik untuk menikah yaitu Jumadil Akhir dimana pada bulan tersebut dipercaya dapat membawa rezeki yang melimpah serta banyak anak. Selain Jumadil Akhir, bulan Syawal pun menjadi bulan yang sangat dianjurkan untuk menikah.