Jerawat merupakan masalah hampir setiap orang. Keberadaannya kerap membuat jengkel karena menyembuhkannya tidak bisa dalam waktu sekejap.
Bahkan ada orang yang butuh bereksperimen dengan berbagai cara dalam waktu cukup lama agar bisa menemukan cara tepat menyembuhkan jerawat sesuai kondisi kulitnya.
Salah satu yang cukup aneh dan unik bagi sebagian orang adalah menggunakan sperma sebagai masker. Rupanya sudah banyak orang mencoba dan membagikan pengalamannya lewat blog dan video.
Masker sperma ini mengandung protein sampai antioksidan dianggap bisa mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk jerawat. Benarkah demikian?
Apakah masker sperma bisa menyembuhkan jerawat?
Ahli dermatologi berbasis di Los Angeles AS, Dr. Will Kirby menyatakan, manfaat sperma untuk menyembuhkan jerawat adalah mitos.
Memang benar, sperma mengandung protein. Protein bermanfaat untuk menunjang kesehatan kulit, wajah, dan rambut.
Namun perlu diingat, diperlukan protein dalam jumlah cukup besar seperti makan asupan tertentu untuk mendapatkan manfaat optimal dari zat gizi tersebut.
Protein dalam sperma dosisnya tidak cukup tinggi untuk bisa sampai mengatasi masalah kulit. Selain itu, tidak ada bukti ilmiah mengoleskan protein dapat membantu masalah kulit.
“Protein memang bagus untuk kulit, wajah, dan rambut. Tapi tidak ada bukti mengoleskannya bisa mengatasi masalah kulit,” jelas dia seperti dilansir Cosmopolitan.
Melansir Healthline, cara menghilangkan jerawat adalah dengan melakukan perawatan dan pengobatan tepat.
Gunakan produk perawatan kulit (skincare) yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, atau bahan alami lain untuk mengatasi jerawat ringan.
Selain itu, pemilik kulit berjerawat juga bisa melakukan perawatan seperti facial sampai chemical peel.
Masker Sperma Menimbulkan Reaksi alergi
Alih-alih mendapatan kulit mulus, mengoleskan sperma sebagai masker untuk menyembuhkan jerawat rentan memicu reaksi alergi.
Menurut Dr. Kirby, berkaca dari beberapa kasus, salah satu bahaya masker sperma adalah timbulnya reaksi alergi.
Sejumlah orang punya alergi terhadap protein yang terkandung dalam sperma. Dampaknya, bisa memicu masalah kulit dermatitis.
Dermatitis ditandai dengan gejala kulit merah, kering, bengkak, dan sangat gatal.
Masker Sperma Beresiko Menularkan Penyakit menular seksual
Sperma adalah salah satu medium penularan penyakit menular seksual. Penyakit ini tak hanya menyebar lewat hubungan seksual.
Sperma mengandung kuman dapat menjadi pintu penularan penyakit ketika melewati selaput lendir seperti bibir, lubang hidung dan mata.
Jenis penyakit menular seksual yang bisa menular lewat selaput lendir di wajah di antaranya herpes, klamidia, dan gonore.
Mata adalah bagian tubuh yang paling rentan. Herpes okular, misalnya, dapat menyebabkan peradangan sampai kehilangan penglihatan.
Pakai masker sperma yang tidak steril juga bisa memicu penyakit konjungtivitis klamidia.
Kendati dampaknya tidak separah herpes okular, namun dampaknya bisa membuat bagian tubuh yang terinfeksi mengalami gejala panas seperti terbakar, kemerahan, dan keluar cairan.
Sebelum menggunakan masker sperma untuk menyembuhkan jerawat, baiknya Anda benar-benar mempertimbangkan risikonya.