Anda sudah cukup banyak makan dan mengonsumsi cemilan tapi hasrat makan tetap tinggi. Rasa lapar pun seakan tak pernah hilang. Hal ini bisa disebabkan banyak faktor.
“Lapar bukan sekedar kondisi perut, tapisebuah kebutuhan psikologis akan kalori, garam dan air. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kondisi fisik, hormon dan emosi,” kata Maggie Moon, RD, seorang ahli nutrisi.
Ketika Anda selalu merasa lapar bisa jadi bukan karena kurang asupan makanan. Tiga hal ini kemungkinan pemicunya, cobalah perhatikan kebiasaan Anda.
1. Dehidrasi
“Dehidrasi ringan sering dinterpretasikan sebagai rasa lapar, padahal tubuh hanya kekurangan cairan,” kata Alissa Rumsey, dari American Academy of Nutrition and Dietetics.
Kebingungan ini terjadi di hipotalamus, bagian dari otak yang mengatur nafsu makan dan rasa haus. Ketika dehidrasi datang, pembuluh darah yang melintas di hipotalamus, bisa menyebabkan Anda justru mencari roti saat haus, bukan mengambil segelas air. Pastikan Anda selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
2. Kurang tidur
Saat kurang tidur, tubuh akan memproduksi banyak hormon ghrelin, yaitu hormon yang menstimulasi rasa lapar. Kurang tidur juga bedampak pada menurunnya level leptin, yang membuat perasaan puas dan kenyang. Jadi, jangan heran jika tidur Anda tak berkualitas dan sering begadang, hasrat makan jadi begitu tinggi dan rasa lapar tak kunjung hilang.
3. Stres
Banyak hal yang jadi pemicu stres. Macet saat pergi ke kantor setiap hari, pekerjaan yang menumpuk, koneksi internet yang lamban serta masih banyak lagi. Stres yang tak disadari ini akan memicu produksi hormon adrenalin dan Kortiso.
Dua hormon tersebut membuat tubuh seakan kekurangan energi dan memicu rasa lapar, serta tak pernah puas dengan makanan. Penting bagi Anda untuk bisa mengelola stres dengan baik. Istirahat sebentar, membasuh wajah dengan air atau mengambil kelas yoga bisa jadi solusi, agar stres tak berdampak pada kenaikan berat badan.