Kebahagiaan dalam pernikahan merupakan impian perempuan mana pun. Namun kenyataan membina biduk rumah tangga dengan orang yang memiliki perbedaan kadang tidak berjalan seperti yang diinginkan. Sehingga ketika merasa tidak bahagia, justru menimbulkan perubahan yang berpengaruh pada kondisi kesehatan seperti berikut ini:
Ketergantungan
Idealnya, komunikasi suami-istri akan terjalin dua arah sehingga timbul pengertian. Jika komunikasi berkurang, akan muncul ketidakpahaman keadaan yang berakibat sakit kepala, ketakutan, juga depresi. Buruknya, banyak perempuan berubah ‘nakal’ sebagai cara mengobati diri. Mereka berpotensi merusak diri dengan mengonsumsi rokok, alkohol dan obat terlarang, juga mendatangi tempat-tempat yang dianggap menyenangkan dan berhubungan dengan hal tersebut untuk mengatasi stres.
Risiko Serangan Jantung
Tanpa pertengkaran, pernikahan memang tidak terasa lengkap. Namun hal biasa ini bisa berubah berbahaya jika menjadi pertengkaran besar, apalagi yang terjadi setiap hari. Faktanya, peneliti menemukan bahwa perempuan yang mengalami stres tinggi dalam pernikahan , tiga kali lebih berpotensi menderita serangan jantung akibat meningkatnya tekanan darah tinggi.
Mudah Stres dan Hilang Kontrol
Hal ini sangat umum dan dapat terjadi pada perempuan yang tidak sempat mengurus diri setelah menikah. Sadar atau tidak, mereka akan merasa dirinya tidak bahagia karena tuntutan rumah tangga yang dianggap melampaui kapasitasnya. Apalagi jika ia harus bekerja, mengurus rumah tangga, dan merawat anak. Bisa dipastikan stres dan kehilangan kontrol diri bisa sangat mudah terjadi.
Lebih Gemuk
Berdasar penelitian yang diterbitkan U.S. Medicine National Institutes of Health, pernikahan meningkatkan risiko perempuan menjadi lebih gemuk 3,9% dibanding yang belum menikah. Bukan tidak mungkin, penggunaan KB, dan stres dalam pernikahan pun akan memungkinkan perempuan lebih banyak makan untuk mengupayakan kesenangannya. Sehingga berpotensi mengalami obesitas.
Oleh karena itu, beradaptasi menerima ketidakcocokan penting dilakukan. Karena kenyataan kebahagiaan kadang akan kamu temukan dengan cara yang berbeda dibanding orang lain atau impianmu. Bina komunikasi dengan baik, dan temukan cara untuk bertahan, agar dapat terhindar dari risiko penyakit-penyakit tadi.