Berikut ini adalah beberapa fakta tentang Mr P yang mungkin belum pernah Anda ketahui. Info ini mungkin akan sangat berguna sebagai edukasi, baik bagi pria maupun wanita. Di antara informasi ini, mungkin pula ada yang akan membuat Anda tercengang.
1. Bentuknya seperti bumerang.
Bila diperhatikan, Mr P Anda sebenarnya berbentuk seperti bumerang. Seperti ketika Anda tidak bisa melihat seluruh bagian pohon oak besar di atas tanah, Anda tidak akan dapat melihat akar dari penis Anda tertanam dalam pelvis dan menempel pada tulang pubis.
Seperti dilaporkan seorang peneliti Perancis yang memantau pria dan wanita saat melakukan intercourse melalui alat pencitraan MRI, Mr P akan tampak mirip seperti bumerang lewat pencitraan alat pemindai tersebut.
Salah satu metode operasi pembesaran penis adalah dengan cara memotong ligamen yang menyokong akar organ seks ini di dalam pelvis. Operasi dapat membuat Mr P terlihat lebih besar jika lebih banyak bagian yang ditonjolkan dari dalam tubuh. Namun, operasi ini bisa menimbulkan efek samping.
Ligamen yang disebut dengan suspensory ini sebenarnya bisa membuat ereksi menjadi kokoh. Dengan pemotongan ligamen, berarti Mr P kehilangan arah sudut ke atas/depan sehingga menjadi tidak kokoh atau goyah. Akibat ini pula, Mr P menjadi rentan cedera.
2. Tak bisa dikendalikan.
Anda mungkin pernah tersadar jika Mr P sering kali bergerak atas kemauannya sendiri. Anda pasti ingat ketika organ seks ini tiba-tiba “terbangun” pada saat yang tidak tepat. Dan Anda tak bisa berbuat banyak mengatasinya.
Memang benar, Anda tak bisa mengendalikan organ ini seperti bagian tubuh lain semisal tangan atau kaki. Ini terjadi karena Mr P merespons pada bagian sistem saraf yang tidak selalu berada dalam kendali kesadaran Anda. Ini disebut juga sistem saraf otonomi (autonomic nervous system) yang berperan mengatur detak jantung serta tekanan darah.
Sementara itu, rangsangan seksual biasanya muncul tidak dengan kendali atau kemauan sendiri. Pikiran alam sadar ikut berperan di dalamnya, tetapi kebanyakan rangsangan seksual berlangsung dalam sistem saraf simpatetik (sympathetic nervous system) yang juga salah satu cabang sistem saraf otonomi.
Selain itu, impuls dari otak selama fase tidur REM dapat menyebabkan ereksi, yaitu ketika Anda bermimpi tentang seks atau saat Anda stres di tengah ujian karena lupa belajar. Mengangkat beban berat atau tekanan yang menyebabkan pergerakan usus juga bisa menimbulkan ereksi. Ketika Mr P mulai membesar tanpa disadari, terkadang organ seks ini juga mengerut dengan sendirinya.
“Penis yang sedang lembek memang bervariasi dari segi ukuran dan sangat bergantung pada setiap pribadi. Apabila penis terkena air atau udara dingin, biasanya mengerut. Itulah fungsi sistem saraf simpatetik,” ujar Drogo Montague, MD, seorang urolog dari Cleveland Clinic.
Stres psikologis juga berperan dalam sistem saraf simpatetik, dan stres memiliki efek sama dengan siraman air dingin. Ketika Anda rileks dan merasa baik, Mr P yang tengah lembek tampak lebih besar ketimbang ketika Anda dalam situasi stres.
“Penis seperti sebuah barometer dari sistem saraf simpatetik,” ungkap Montague.
3. Tipe Grower atau Shower?
Di anatra pria, tak ada hubungan yang konsisten antara ukuran saat lembek dengan panjangnya ketika sedang ereksi penuh. Sebuah riset terhadap 80 pria, peneliti mengungkapkan bahwa penambahan ukuran dari kondisi lembek (flaccid) hingga ereksi sangat luas variasinya, mulai dari seperempat inci hingga 3,5 inci.
Terlepas dari signifikansi klinis data tersebut, tetapi data penelitian bisa dipertimbangkan. Anda dapat berasumsi bahwa Mr P yang tampak besar ketika lembek akan terlihat lebih besar lagi ketika sedang ereksi. Namun, pria yang organ seksnya terlihat kecil justru akan mengejutkan Anda saat berubah pada kondisi ereksi puncak.
Sebuah analisis lebih dari ratusan pengukuran yang dilakukan peneliti seks Alfred Kinsey menunjukkan bahwa Mr P yang pendek ketika lembek cenderung akan memanjang dua kali lebih besar ketimbang yang tampak panjang saat kondisi lembek (flaccid).
Mr P yang tidak banyak memperoleh penambahan panjang ketika ereksi dikenal dengan istilah shower (tipe pamer), sedangkan penis yang bertambah panjang disebut juga tipe grower (tipe mengembang). Ini bukanlah istilah medis dan tidak ada syarat ilmiah untuk kedua kategori tersebut.
Data Kinsey mengindikasikan, kebanyakan Mr P bukanlah tipe shower atau grower yang ekstrem. Sekitar 12 persen penis memperoleh sepertiga atau kurang dari total panjang ketika ereksi dan sekitar 7 persen memanjang dua kali lipat ketika ereksi.
4. Banyak yang tak disunat.
Laporan dari dua badan PBB, yakni WHO dan UNAIDS, menyebutkan bahwa di dunia diperkirakan hanya sekitar 30 persen pria berusia 15 tahun ke atas yang disunat.
Rata-ratanya bervariasi tergantung dari agama dan kebangsaan. Hampir semua pria umat Yahudi dan Muslim di dunia disunat dan secara global jumlah mereka mewakili 70 persen pria yang telah disunat.
5. Bisa patah?
Pada bagian dalam organ seks pria ini memang tidak ada tulang, namun Anda bisa mematahkannya atau juga disebut penile fracture. “Cedera ini tidak bersifat halus dan ketika terjadi, akan timbul seperti suara jepretan kamera (snap). Lalu penis akan menghitam atau biru dan sangat menyakitkan,” ungkap Montague.
Penile fracture ini terbilang sangat jarang dan biasanya terjadi pada pria muda karena ereksi mereka cenderung agak rigid atau sangat kaku.
Ada cara untuk mencegah kasus ini, yakni jangan memperlakukan Mr P terlalu kasar. Penile fracture biasanya terjadi ketika pria mendorong terlalu keras dan terlalu cepat ketika intercourse dan membantingkannya pada tulang pubis pasangan. Atau si wanita terlalu aktif bergerak ketika dalam posisi di atas sehingga dapat mematahkan organ seks milik pria.