Perayaan hari raya Idul Adha selalu dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijjah kalender Hijriyah yang tahun 2016 ini jatuh pada 12 September 2016. Bukan hanya di Indonesia, perayaan Idul Adha pun dilaksanakan di berbagai belahan dunia.
Pada hari raya Idul Adha, penganut Islam di seluruh dunia selain dianjurkan menjalankan salat Idul Adha, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya Nabi Ismail. Berikut cerita singkatnya:
Suatu malam Nabi Ibrahim bermimpi memperoleh perintah dari Tuhan untuk menyembelih Ismail sebagai kurban. Ketika terbangun, Nabi Ibrahim termenung memikirkan mimpinya. Ia merasakan betapa beratnya perintah tersebut. Setelah belasan tahun terpisah, kini anak kesayangannya harus disembelih sebagai kurban.
Nabi Ibrahim sebagai hamba yang taat kepada Tuhannya kemudian melaksanakan perintah tersebut. Akan tetapi ia bimbang terhadap Ismail. Akankah ia rela menerimanya? Kemudian Nabi Ibrahim mengajak Ismail berdiskusi.
Dalam diskusi tersebut, Nabi Ibrahim memberitahu Ismail bahwa ia bermimipi diperintahkan Tuhan untuk menyembelih dirinya dan bertanya bagaimana pendapat Ismail terhadap hal tersebut.
Mendengar apa yang disampaikan ayahnya, Ismail dengan tenang mengatakan bahwa dirinya rela jika ayahnya dapat melaksanakan perintah Tuhan untuk menyembelih dirinya.
Keesokan harinya, Nabi Ibrahim dan Ismail pergi ke sebuah tempat bernama Mina. Di tempat itulah Nabi Ibrahim akan menyembelih Ismail sebagai kurban. Tidak terlihat perasaan sedih dan bimbang di raut wajah Ibrahim dan Ismail saat itu. Keduanya telah yakin untuk melaksanakan perintah Tuhan.
Nabi Ibrahim menyiapkan tempat penyembelihan. Ismail pun dibaringkan di atas sebuah batu besar. Pisau tajam telah diletakkan di atas leher Ismail. Penyembelihan siap dilakukan. Nabi Ibrahim pun menekankan pisaunya ke leher Ismail. Namun pisau tersebut tidak dapat melukai leher Ismail sedikitpun.
Pada saat itu, datang wahyu dari Tuhan dan Ismail digantikan dengan seekor kambing yang besar dan gemuk. Kambing itulah yang disembelih sebagai kurban.
Peristiwa ini yang kemudian diabadikan menjadi syariat kurban yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha dan disunahkan menyembelih kurban pada hari ke-11, ke-12 dan ke-13 bulan Zulhijjah dalam kalender Hijriyah oleh jemaah haji dan seluruh umat Islam di dunia.
Selain melakukan penyembelihan hewan kurban, perayaan Idul Adha juga dilaksanakan dengan beragam tradisi dan keunikan yang turut memeriahkan perayaan Idul Adha tersebut.
Berikut beberapa fakta menarik tentang Idul Adha
1. Disebut Idul Kabir atau Idul Kurban
Idul Adha dikenal juga dengan nama Idul Kabir atau Idul Qurban dimana umat Islam memperingati peristiwa bersejarah yang berkisah tentang keikhlasan Nabi Ibrahim untuk mengikuti perintah Tuhan untuk mengorbankan Nabi Ismail, putra kesayangannya. Dalam peristiwa tersebut, Nabi Ibrahim diuji untuk melihat kesetiaannya kepada pencipta-Nya.
2. Dilaksanakan pada Bulan Zulhijjah
Idul Adha dimulai pada 10 Zulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Islam yang didasarkan pada peredaran bulan atau yang disebut dengan kalender Qamariyah. Namun saat ini penggunaan kalender didasarkan pada peredaran matahari atau yang disebut kalender Gregorian atau Masehi, sehingga perayaan Idul Adha selalu bergerak sekitar 11 hari setiap tahunnya.
3. Tradisi Ibadah Haji
Ada juga yang menyebut Idul Adha sebagai hari raya haji. Sebab di bulan Zulhijjah ini umat muslim di seluruh penjuru dunia secara serentak menunaikan ibadah haji. Hal ini dilakukan bagi mereka yang memiliki kemampuan untuk berangkat haji. Mereka menunaikan ibadah haji di Mekah, Saudi Arabia sepanjang Idul Adha yang berlangsung selama 2-4 hari bergantung pada negara masing-masing.
4. Tradisi Silaturahmi
Perayaan Idul Adha biasanya juga ditandai dengan saling berkunjung ke rumah anggota keluarga. Keluarga yang muda bersilaturahmi kepada keluarga yang lebih tua. Sebagian mereka menghidangkan aneka menu makanan seperti opor, lontong sate, pecel, dan lain sebagainya.
Ada pula yang membagi-bagikan hadiah berupa uang kepada anak-anak, keponakan atau lainnya. Suasana silaturahmi begitu hangat dan sangat erat dalam perayaan Idul Adha. Bahkan di sebagian daerah ada yang memiliki tradisi mudik (pulang kampung) untuk kembali bersua dan bersilaturahmi dengan anggota keluarganya.
Berbagi kebahagiaan tentu tidak harus terbatas jarak. Karena kebaikan untuk membantu sesama umat manusia merupakan hal yang lintas batas, tidak mengenal jarak dan batas negara. Sehingga dengan syariat kurban, penganut Islam diajarkan untuk berbagi dengan sesama dan disinilah satu sama lain dari mereka akan saling peduli dengan saling memberi dan berbagi.