Komodo (Varunas Komodiensis) kini jadi sorotan dunia. Banyak keeksotisan alam dijumpaii. Namun anda harus memperhatikan betul aturan di pulau yang ada di wilayah Mangarai Barat, Nusa Tengara Timur (NTT) ini.
Jika anda berkunjung ke Pulau Komodo hendaknya tetap waspada di tempat habitat kadal raksasa tersebut. Butuh waktu 1 jam 25 menit jika menggunakan speed boat, atau empat jam dengan perahu kayu dari labuhan Bajo.
Setiap berangkat ke pulau komodo, pemandu di sini pasti akan mengingatkan soal kostum. Dari awal sebelum berangkat kita diwanti-wanti agar tidak mengenakan baju merah. Sementara bagi perempuan yang sedang haid (datang bulan) disarankan untuk tidak berangkat.
Mengapa ini begitu ditekankan? Penciuman hewan reptil yang satu ini sangat tajam terhadap aroma darah dan amis.
Herman pemandu lokal menerangkan mengapa pemakaian baju warna merah benar-benar diingatkan saat berada di Pulau Komodo? Menurut pria yang sudah empat tahun menjadi petugas jagawana (ranger) pernah suatu ketika wisatawan asal Jepang berpakaian merah ternyata menjadi incaran komodo.
Herman menceritakan, saat gadis Jepang itu melagkah di depan sekelompok komodo, satu persatu komodo mengikuti geraknya. Pertama dengan mata mereka, kemudian dengan kepala mereka. Tiba-tiba satu ekor melenggang bergerak ke arahnya dan yang lain mengikuti.
Melihat gelagaat yang tidak baik petugas jagawana meminta gadis kembali ke perahu sementara petugas jagawana menghalangi sang Komodo dengan tongkat panjang dan ujungnya bercabang.
“Mungkin gadis itu akan menstrusi jadi ada bau darah dari tubuhnya. Selain itu baju merah mencolok merangsang naluri komodo untuk menyerang,” jelas Herman.
Menurutnya, ada cerita yang lebih seram lagi. Sekitar 1974 ada wisatawan asing harus mati dicabik-cabik komodo karena terlepas dari rombongan dan lepas dari pantauan petugas jagawana.
Nah, paham kan mengapa warna merah dan perempuan haid haram menginjakkan kaki ke pulau komodo?