Ada sesuatu yang salah dengan ide ‘mencarikan, mengarahkan dan mempertemukan’ seseorang yang menarik kepada sahabat Anda. Tidak peduli seberapa besar niat baik Anda, sikap itu dapat memberi kesan-kesan negatif seakan-akan sahabat Anda tidak memiliki kemampuan sosial yang baik, manja, dan malas untuk mencari sendiri. Ketika Anda asyik menjodohkan, sahabat Anda jadi terlihat sudah sedemikian tidak laku, kesepian dan putus asa, sehingga untuk masalah mencari kekasih saja perlu bantuan teman-temannya.
Itu adalah impresi paling rendah dan buruk yang bisa dialami oleh seseorang yg single! Apakah seorang single yang berkualitas bisa tertarik pada single lain yang memberikan kesan seperti itu? Setiap single yang memiliki nilai tinggi tentu ingin melalui kehidupan cinta dengan sosok yang memiliki nilai setara atau lebih tinggi.
Jadi bila Anda hendak menjodohkan sahabat, ada 6 langkah yang harus diperhatikan:
-
Ungkit sepintas tentang bagaimana Anda kagum dan belajar sesuatu dari sahabat Anda. Hindari topik yang menjatuhkan nilai sahabat Anda tersebut (mis. tentang jomblo, baru diputus, keluarga broken home, etc). Ceritakan sebagian saja, jangan seluruh jalan cerita hidupnya. Kuncinya adalah sedikit demi sedikit, namun sering dilakukan.
-
Masukkan bumbu-bumbu tentang prestasi dan keunikan sahabat Anda tersebut, tapi bukan dengan nada menyombong. Anda bercerita karena Anda memang bangga bersahabat dengannya.
-
Tidak usah dengan sengaja atur acara yang aneh-aneh atau aktifitas khusus yang mempertemukan mereka. Gabungkan saja mereka ke dalam kelompok Anda. Pada pertemuan pertama, sampaikan komplimen, “Eh, Vin, ini dia orang yang slama ini sering elo denger dan cuman bisa bayangin. Kenalin nih my best friend,” lalu biarkan proses dinamika sosial berlanjut dengan sendirinya tanpa ada candaan pancingan apapun.
-
Ingat bahwa apapun yang Anda lakukan setelah tahap perkenalan ini akan terasa seperti menjodohkan. Jadi hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah justru menjadikan sahabat Anda tersebut sebagai portal dunia baru. Contoh praktisnya, “Vin, dia kan konsultan tuh, jadi dia punya bejibun temen yang canggih and menarik. Cowok apapun yang loe cari , tanya aja sama dia, dia bisa kenalin elo ke banyak orang keren.” Tentu saja sahabat Anda nantinya tidak akan benar-benar menjodohkan. Itu hanya untuk membuang jauh-jauh impresi bahwa Anda sedang berusaha menjodohkan mereka berdua. Jangan ciptakan tekanan atau dorongan untuk melakukan sesuatu (jadi mereka terhindar dari rasa enggan atau penyangkalan).
-
Selebihnya, cuci tangan Anda dari interaksi mereka berdua. Anda sudah melakukan yang terbaik. Selagi sahabat Anda melakukan apa yang harus dia lakukan, Anda kembali pada langkah 1 ke 4 lagi dengan calon-calon yang lain, di tempat lain, di kesempatan lain.
-
Dan seandainya sahabat Anda itu terlihat kepayahan dan tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang sudah Anda beri, berikan alamat agar dia dapat mengikuti pelatihan yang mampu membekali kemampuan romansanya. Bantu dia untuk berdiskusi tentang materi di sini serta mengikuti pelatihan-pelatihan yang cocok dengan kebutuhannya.
Itu baru namanya sahabat yang baik dan suportif. Bahkan mungkin di lain kesempatan, sahabat Anda akan berterima kasih dan melakukan hal yang sama dengan Anda.
Sudah siap menjodohkan?