Meskipun kita berpikir bahwa kita bisa sedikit berhemat di bulan puasa berhubung pengeluaran untuk makan siang jadi berkurang, tapi kenyataannya tidak demikian! Pengeluaran saat Ramadhan dan lebaran justru bisa meningkat 25-50% dibandingkan dengan bulan-bulan lain.
Penyebabnya? Harga bahan pokok naik, budaya buka puasa bersama di luar bersama teman dan kerabat, membuat kue-kue dan makanan menjelang lebaran, dan mudik. Memang sih, bagi kita yang bekerja maka ada THR yang dinanti-nanti, yang bisa membantu menambah penghasilan bulan ini. Tapi, tidak bijak juga kan, kalau semua pendapatan kita dihabiskan untuk keperluan satu bulan saja?
Nah, bagaimana cara kita mengatur pengeluaran di bulan Ramadhan dan lebaran? Termasuk juga mengatur penggunaan THR agar manfaatnya bisa terasa lebih lama. Simak tips-tips berikut ini yuk!
BERHEMAT DI BULAN PUASA
Agar dapat berhemat di bulan puasa, tanyakan pada diri Anda apakah yang akan Anda beli itu benar-benar merupakan kebutuhan dan apakah harganya sesuai dengan tingkat kemampuan Anda?
Setelah itu, coba terapkan tips-tips berhemat di bulan puasa berikut ini:
-
Sungguh-sungguh mengontrol diri belanja sesuai kebutuhan.
-
Tentukan anggaran belanja, dan patuhilah. Pakai pola berbelanja yang sama seperti bulan biasa.
-
Buat daftar belanja. Berbelanjalah bahan kebutuhan pokok saja.
-
Perkirakan uang yang akan dibelanjakan. Bawalah uang tunai seperlunya. Jika Anda menyadari bahwa Anda tidak disiplin, hindari membawa kartu ATM, kartu debit, kartu kredit.
-
Jangan gunakan THR untuk berbelanja kebutuhan puasa.
MENGELOLA SUMBER DANA MENJELANG HARI RAYA
Adanya gaji bulanan dan tambahan THR menjelang hari Raya seringkali membuat kita terlena dan merasa bahwa saat ini kita punya banyak uang untuk digunakan. Tapi, tentu saja gaji dan THR tidak tepat jika dihabiskan sekaligus. Bisa jadi malah setelah hari Raya, kondisi keuangan kita menjadi berantakan dan kita terbelit hutang. Tidak mau kan?
Jadi, ada dua kesalahan yang sering dihadapi menjelang hari Raya. Yang pertama,tidak mengantisipasi kebutuhan yang timbul, seperti pengeluaran lebaran(ZIS, hidangan, pakaian dan bayar pembantu). Dan, yang kedua, hanya mengandalkan THR yang diterima saja.
Untuk menghindarkan dari kondisi keuangan yang semrawut setelah hari Raya, kita harus dapat mengelola sumber dana lebaran dengan baik. Ada dua cara.
Pertama, sisihkan pendapatan bulanan Anda untuk dimasukkan ke dalam pos pulang kampung atau mudik. Besarnya, tergantung dari perencanaan mudik Anda. Misalnya, apakah menggunakan kendaraan pribadi, pesawat atau kendaraan umum. Kisarannya mungkin 5-10% dari penghasilan yang diterima tiap bulannya.
Kedua, dari THR yang diberikan kantor. Bagi pasangan yang telah bekerja, artinya Anda akan memliki THR dua, dari suami dan istri. Bila demikian buat kesepakatan, misalnya THR suami untuk keperluan lebaran dan THR istri untuk ditabung atau investasi.
Nah, untuk itu, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mengelola sumber dana kita di atas:
-
THR digunakan sebagai sumber dana membiayai belanja yang timbul akibat hari raya saja.
-
Biaya pulang kampung atau mudik dari pendapatan tiap bulan disisihkan untuk ditabung
-
Biaya rutin bulanan diambil dari gaji yang diperoleh